Sabtu, 02 April 2011

PSB 2011/2012

Baca Lebih Lanjut...

Sabtu, 25 Desember 2010

Sejarah Singkat Sekolah

Sekolah didirikan pada tahun 1965 dengan nama Sekolah Teknologi Menengah Pertanian yang berlokasi di Kanci Kab. Cirebon. Kemudian pindah ke Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan dengan nama Sekolah Teknologi Menengah Pertanian Negeri Jalaksana. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1980 berubah menjadi Sekolah Menengah Teknologi Pertanian (SMT Pertanian) Negeri Jalaksana dan selanjutnya menjadi SMK Pertanian Negeri Jalaksana. Tahun 1997 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 036/O/1997 tentang Perubahan Nomenklatur SMKTA menjadi SMK, maka SMT Pertanian Negeri Jalaksana berubah menjadi SMK Negeri 1 Kuningan yang beralamat di Jl. Raya Sukamulya-Cigugur..

Jurusan/program keahliannya dimulai dengan Teknik Produksi, Usaha Tani Terpadu, Teknologi Hasil Pertanian. Sejak tahun 1997 jurusannya terdiri dari Budidaya Tanaman, Teknologi Hasil Pertanian, Budidaya Ternak dan Budidaya Ikan. Sejalan dengan perkembangan sistim pendidikan dan mulai diberlakukannya Kurikulum 2004 serta adanya regulasi pendidikan kejuruan, maka mulai pada tahun pelajaran 2004/2005, komposisi bidang keahlian bertambah menjadi Bidang Keahlian Pertanian (Jurusan Agronomi, Teknologi Pangan, Peternakan, Perikanan), Bidang Keahlian Otomotif (Jurusan Mekanik Otomotif) dan Bidang Keahlian Grafika (Jurusan Produksi Grafika). Bidang Keahlian Grafika telah mnejadikan SMKN 1 Kuningan menjadi sekolah grafika negeri yang pertama di Jawa Barat.

Baca Lebih Lanjut...

Kamis, 01 April 2010

CAR FREE DAY


Hari bebas Kendaraan (Car Free Day) Kabupaten Kuningan setiap hari Minggu pukul 06.00 - 09.00 khusus di sepanjang Jalan Siliwangi, dimanfaatkan oleh para guru SMK Negeri 1 Kuningan untuk refreshing sambil turut melestarikan tradisi leluhur.
Baca Lebih Lanjut...

Kegiatan Belajar Siswa Jurusan Agribisnis Pertanian


Kegiatan praktikum Kultur Jaringan untuk kelas XI Jurusan Agribisnis Pertanian, dilaksanakan di Laboratorium Kultiur Jaringan SMK Negeri 1 Kuningan. Mata Diklat ini diasuh oleh ibu Hj. Eti Suryati, S.P.
Baca Lebih Lanjut...

Kegiatan Belajar Siswa Jurusan Produksi Grafika


Siswa kelas XI Jurusan Produksi Grafika SMK Negeri 1 Kuningan, tengah asyik mengikuti praktikum desain grafis di Laboratorium Komputer Grafis.
Baca Lebih Lanjut...

MGMP Bidang Pertanian se_Kabupaten Kuningan


Salah satu sesi acara Pendidikan dan Pelatihan untuk meningkatkan Kompetensi Guru dalamkegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bidang Pertanian se-Kabupaten Kuningan adalah presentasi Penyusunan PTK oleh Bapak Drs. Slamet Mulyana, M.Pd. (dari LPMP). Acara berlangsung dari tanggal 1 September sampai dengan 3 September 2009, di Gedung Bumi Mulya SMK Negeri 1 Kuningan. Kegiatan ini di hadiri para guru SMK khususnya bidang Pertanian se-Kabupaten Kuningan.
Baca Lebih Lanjut...

Selasa, 25 September 2007

Mengajar dan Berbisnis di SMK


Oleh: Uus Ruswenda *)

Semenjak tahun 1980-an SMK Negeri yang dibina oleh PPPG di lingkungan kejuruan telah merintis program kewirausahaan melalui unit produksi. Unit Produksi (UP) merupakan suatu badan usaha di lingkungan sekolah yang diselenggarakan untuk : (1) memberi kesempatan kepada siswa dan guru untuk mengerjakan pekerjaan praktek yang berorientasi pada kebutuhan pasar, (2) mendorong siswa dan guru dalam hal pengembangan wawasan ekonomi dan kewiraswataan, (3) memperoleh tambahan dana bagi penyelenggaraan pendidikan, (4) meningkatkan pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di sekolah, (5) meningkatkan kreativitas siswa dan guru, (6) unit produksi sebagai tempat magang bagi siswa dan guru SMK, sehingga mampu bekerja seperti tenaga industri/dunia usaha (Dikmenjur, 1997).
Untuk mendukung pegembangan sekaligus memacu UP Sekolah, pihak Direktorat Dikmenjur telah memberikan bantuan ke beberapa SMKN kelompok Teknologi dan Pertanian baik melalui bantuan Indonesia-Australia Technical and Vocational Education Project (IATVEP A) maupun melalui dana pinjaman dari Asean Development Bank (ADB) melalui proyek PKT-III.

Unit produksi merupakan salah satu bentuk usaha yang bersifat bisnis yang diharapkan dapat mendatangkan keuntungan ganda (finansial maupun bukan finansial). Bukan finansial berupa peningkatan keterampilan bagi guru dan siswa serta hubungan antara sekolah dengan masyarakat (perusahaan/industri). Oleh karenanya, unit produksi perlu dikelola dengan serius dan profesional sebagaimana usaha bisnis yang berorentasi pada keuntungan (profit oriented). (Guru valah, 2003)

Keberhasilan unit produksi disuatu sekolah tidak lepas dari peran para pengelola mulai dari kepala sekolah, guru, pegawai dan siswa yang terlibat dalam aktivitas unit produksi. Pengelolaan UP idealnya dimulai dari membuat komitmen sebagai acuan dan motivasi dalam menjalankan usaha di UP. Para pengelola UP diharapkan mampu menganalisis peluang, serta menciptakan keunggulan kompetitif dan komparatif, untuk itu diperlukan diperlukan wawasan yang luas, serta kemampuan menjual untuk mendapatkan mitra kerja yang potensial, selain itu juga mempunyai komitmen yang kuat terhadap kemandirian sekolah.
Peran Kepala Sekolah dalam memberdayakan unit produksi sekolah sebagai berikut : a) Kepala Sekolah dapat menganalisis peluang bisnis yang berkembang dilingkungan sekolah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, b) Kepala Sekolah mampu mempromosikan sekolah melalui kegiatan promosi dengan ikut berpartisipasi pada event-event yang digelar oleh pemerintah maupun kalangan bisnis, c) Kepala Sekolah mampu melakukan terobosan-terobosan baru yang diiringi oleh kemampuan dan percaya diri yang tinggi, d) Kepala Sekolah mampu mandiri dalam menuju kemandirian sekolah, langkah awal dari usaha ini adalah dengan memberdayakan unit produksi. Disamping itu dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan, Kepala Sekolah selaku manajer pendidikan harus dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang dipimpin tanpa mengabaikan kebijakan dalam pendidikan seperti konsep : Manajemen Berbasis Sekolah, Pendidikan Berbasis Masyarakat, Pelaksanaan Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi dan dilanjutkan dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). (Guru valah, 2003)

Bagi guru, UP dapat dijadikan sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan sesuai dengan keahlian masing-masing. Disamping itu usaha yang dilakukan di UP menjadi bahan evaluasi implementasi antara pembelajaran yang diberikan kepada siswa dengan kenyataan yang terjadi pada dunia sesungguhnya di lapangan / masyarakat. Guru sebagai motor penggerak jalannya usaha di UP dituntut untuk lebih menguasai teknis dan proses produksi dari usaha yang dijalankan sesuai dengan standar pasar. Dengan demikian diharapkan dapat muncul suatu produk-produk unggulan yang benar-benar dapat memiliki nilai tambah sehingga laku ddijual dan mampu bersaing di pasaran.

Sejak 8 tahun UP di SMK Negeri 1 Kuningan berdiri, kini muncul sosok guru yang berhasil sebagai wirausahawan. Eman Sulaeman yang akrab disapa rekan-rekannya “Pak Haji” adalah guru Program Keahlian Budidaya Ternak yang telah membuktikan dan menikmati manfaat dari adanya UP di sekolah. Berangkat dari Rp.2 juta mengelola dana UP, dengan berbekal kejujuruan, keuletan dan disiplin yang tinggi Pak Haji bersama anak didiknya mengelola usaha ternak ayam ras pedaging hingga kini berhasil menjadi salah satu peternak besar di Kabupaten Kuningan. Di usianya yang menginjak kepala 4, Eman Suleman sudah berangkat ke Tanah Suci, memiliki kendaraan kijang kapsul investasi tanah dan kandang serta kini tengah membiayai 2 anaknya di perguruan tinggi.

Satu sosok lagi, guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes), Drs. AA Suwita sudah 3 tahun menggeluti usaha produksi jamu dari bahan umbi-umbian. . Berkat ketekunannya sekarang sudah mengantongi hak cipta dari Deperindag dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan. Usaha jamunya yang dikenal “Jamu Sarimbi” kini menjadi salah satu produk unggulan SMK Negeri 1 Kuningan. Produknya sudah menyebar ke berbagai daerah, bahkan para pelanggan berdatangan bukan saja dari Kuningan namun banyak juga pelanggan dari luar Kuningan, seperti Cirebon, Majalengka, Ciamis, Brebes Bandung dan Jakarta. Bapak Wawan dan Bapak Jajat Asesor akreditasi di sekolah kami, pada bulan awal bulan September 2007 sempat merasakan dan mengakui kenikmatan dan khasiat jamu Sarimbi, bagaimana dengan anda….? Kami tunggu …..

Guru-Guru dan pegawai lain pun kini tengah asyik menjalankan usahanya sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Kesejahteraan bagi sekolah memang tidak bisa datang begitu saja tanpa kita berihtiar yang tulus dan doa yang khusyu. Nah bagi rekan para pendidik terutama bagi mereka yang sudah memiliki UP di sekolahnya mari kita berdayakan UP kita sehingga benar-benar dapat memberikan manfaat bagi kita, keluarga, sekolah dan masyarakat tentunya. Sambil mengajar, juga mengapa tidak bisa sambil berbisnis di sekolah ?

*) Staf Pengajar SMK Negeri 1 Kuningan

DAFTAR PUSTAKA


Depdikbud, Keputusan Mendikbud No. 0873/P/1986 Tentang Pemanfaatan Hasil Unit Produksi Depdikbud, Jakarta, 1986

Depdiknas, Kurikulum SMK Edisi 2004, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan dasar Dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 2004

________, Kreatifitas Dan Prestasi Dalam Pendidikan, Hand Out Pelatihan Calon Kepala Sekolah, Depdiknas, Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Jakarta,2002
Guru Valah. 2006. Kepala Sekolah sebagai Wirausaha. http://www.geocities.com/guruvalah/entrepreneur_kepsek.html (online di akses September 2007).

Pakpahan, J., Pemberdayaan Tenaga Kependidikan Menjadi Wirausaha Yang Unggul di Sekolah Menengah Kejuruan, Dikmenjur, Jakarta, 1996
Baca Lebih Lanjut...